
Pada hari Rabu, 10 Agustus 2022, tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, telah melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Edukasi Jenis Kemasan Pangan Produk Kaldu Jamur Tiram Bagi Petani Jamur Tiram di Desa Kertosari Kabupaten Pasuruan. Tim Pengabdian terdiri dari Tanalyna Hasna, STP., M.Sc, selaku ketua pengabdian sekaligus dosen pembimbing, dan mahasiswa aktif dari Jurusan Teknologi Hasil Pertanian yaitu Hevy Sukma Alysa dan Khansa Khaerunnisa.

Kegiatan dimulai dengan pemberian soal pre-test kepada peserta, kemudian peserta pengabdian diberikan materi terkait manfaat dan kandungan jamur tiram, bentuk-bentuk olahan jamur tiram (seperti siomay jamur tiram, jamur tiram krispi, dan pepes jamur tiram), serta karakteristik dari jamur tiram (kadar air, kadar protein, aroma, rasa, dan warna). Peserta juga diberikan informasi dan edukasi menganai pengertian dari kemasan, dan jenis-jenis kemasan yang baik serta aman untuk digunakan mengemas kaldu jamur tiram, salah satunya yaitu kemasan alumunium foil (alufo). Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan memberikan contoh kemasan alumunium foil kepada masing-masing peserta, dengan tujuan agar mereka dapat kenal sekaligus mengetahui bentuk, kelebihan dan kekurangan dari kemasan alumiunm foil yang dimaksud, dan kemudian ditutup dengan pemberian soal post-test. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di teras rumah salah satu peserta pelatihan.
Dengan adanya pemaparan mengenai jenis-jenis kemasan yang aman dan baik untuk kaldu jamur tiram ini, diharapkan para peserta dapat paham mengenai pentingnya kemasan sekaligus dapat mengaplikasikannya untuk menunjang distribusi produk, karena pada dasarnya kemasan yang tidak memenuhi persyaratan akan menurunkan kualitas produk yang dikemas dan bila terjadi kebocoran dapat menimbulkan suatu hal yang kurang diinginkan, salah satunya seperti penggumpalan yang terjadi pada kaldu. Jika kemasan produk menjalankan fungsi dengan baik yaitu melindungi isi produk, maka konsumen akan merasa puas dan aman. Kemasan yang baik dan aman harus menyediakan sifat-sifat perlindungan yang optimal untuk melindungi produk dari penyebab kerusakan dari luar seperti cahaya, oksigen, kelembaban, mikroba atau serangga dan juga untuk mempertahankan mutu dan nilai gizi serta memperpanjang umur simpan sekaligus juga dapat meningkatkan nilai jual dari kaldu jamur tiram itu sendiri.
Pada kegiatan ini, peserta telah mendapatkan modul yang dapat digunakan sebagai panduan untuk mempermudah peserta dalam memahami teori dan pengaplikasian dalam praktek selanjutnya. Dengan adanya bekal wawasan tersebut dan bimbingan dari tim pengabdian masyarakat dari FTP, diharapkan masyarakat Desa Kertosari ini dapat berinovasi dalam menghasil produk-produk kreatif yang sehat dan berdaya saing.

Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat Desa Kertosari. Hal ini terlihat dari antusiasme para peserta pelatihan dalam memperhatikan penjelasan, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini. Dengan demikian kegiatan ini dapat dilanjutkan dengan tema yang berkelanjutan dari kegiatan sebelumnya atau dapat pula diterapkan pada daerah lain sehingga teknologi pangan dapat dikenal dan dipahami oleh masyarakat secara meluas.
Sebelum menutup kegiatan penyuluhan ini, tim Pengabdian kepada Masyarakat juga telah menyediakan buah tangan untuk para peserta pelatihan yaitu berupa vacuum sealer, yang mana diharapkan dapat meningkatkan produksi dari kaldu jamur tiram, khususnya pada proses pengemasan.