TIM DOSEN BIOTEKNOLOGI FTP UB MENGADAKAN PELATIHAN PEMBUATAN SUSU FERMENTASI “KEFIR” DI ORO-ORO OMBO, BATU

28 Oktober 2022, Comments Komentar Dinonaktifkan pada TIM DOSEN BIOTEKNOLOGI FTP UB MENGADAKAN PELATIHAN PEMBUATAN SUSU FERMENTASI “KEFIR” DI ORO-ORO OMBO, BATU

Area Model Konservasi Edukasi (AMKE) merupakan kawasan wisata alam yang menawarkan berbagai macam edukasi pelestarian lingkungan kepada para pengunjung. AMKE terletak di Desa Oro Oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Batu dan memiliki luas lahan sekitar 10 hektar. Lahan ini merupakan Tanah Kas Desa (TKD) yang dikerjasamakan dengan sistem bagi hasil dengan warga yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Panderman. AMKE telah beroperasi sejak tahun 2018, diawali dengan usaha pembibitan tanaman hias dan berkembang hingga saat ini dikelola oleh 72 KTH dengan 17 kegiatan edukasi antara lain budidaya jamur, lebah madu, penyulingan minyak, dan pengolahan porang. Namun, sejak pandemi COVID-19 melanda, jumlah pesanan bibit dan kunjungan wisata edukasi ke AMKE turun drastis. Hal ini berdampak pada penurunan pendapatan dan pengurangan jumlah tenaga kerja di AMKE. Saat ini, AMKE memerlukan bantuan untuk mengembangkan beberapa program pemberdayaan perekonomian warga guna mengatasi dampak dari pandemi ini.

Gabungan tim pengabdian masyarakat Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) yang beranggotakan tim dosen dan mahasiswa dari Laboratorium Bioteknologi, Departemen Ilmu Pangan dan Bioteknologi menyelenggarakan pelatihan pengembangan produk berbasis susu yang merupakan salah satu sumberdaya lokal masyarakat Desa Oro Oro Ombo. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu mengatasi dampak pandemi di AMKE yang juga selaras dengan Rencana strategis Pengabdian kepada Masyarakat FTP UB 2021–2025 Bidang Pengembangan Kearifan Lokal, utamanya Pengembangan Kawasan Kepariwisataan Berbasis Ekonomi, Lingkungan dan Budaya Masyarakat.

Susu sapi adalah salah satu komoditas unggulan yang dihasilkan oleh warga di area AMKE sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi berbagai macam produk yang dapat mendukung pemberdayaan perekonomian warga masyarakat. Selain itu, pengembangan inovasi olahan susu ini juga bisa memberikan alternatif baru program wisata edukasi pengolahan susu di AMKE.  Adapun produk yang diidentifikasi berpotensi memberikan nilai manfaat perekonomian dari pengolahan susu adalah kombucha susu, permen susu, yoghurt, kefir, es krim labu, mentega segar serta produk non pangan berupa pengolah biogas dari kotoran sapi.

Salah satu tim pengabdian masyarakat yang diketuai oleh Agustin Krisna Wardani, PhD memberikan pelatihan pembuatan produk fermentasi berbasis susu. Kefir adalah minuman probiotik yang dihasilkan dari proses fermentasi susu oleh bibit kefir. Kefir memiliki cita rasa yang unik karena memiliki rasa asam dan sedikit berkarbonisasi. Kefir populer dan banyak dikonsumsi di daerah Eropa Timur. Semetara itu di Indonesia sendiri, kefir kurang begitu populer dibandingkan produk fermentasi susu lain seperti yogurt. Kefir memiliki tekstur yang hampir sama dengan yogurt sehingga kedua produk ini sering dianggap sama, akan tetapi kedua produk fermentasi ini sebenarnya berbeda. Kefir memiliki rasa yang lebih masam dibandingkan yogurt serta terkstur kefir lebih encer dibandingkan yoghurt, selain itu kefir difermentasi oleh bakteri dan yeast sedangkan yogurt hanya difermentasi oleh bakteri.

Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama satu hari bertempat di Gedung Balai Desa Oro-oro Ombo, Batu dan mendapatkan sambutan sangat baik oleh pejabat desa setempat. Peserta yang hadir pada acara ini antara lain perwakilan dari KTH Panderman selaku pengelola AKME dan warga masyarakat yang terdiri dari karang taruna, ibu-ibu PKK Desa Oro-oro Ombo serta Oro-oro Ombo TV. Pelatihan yang diberikan berupa presentasi teknis oleh tim dosen dan praktik pembuatan kefir oleh tim mahasiswa. Semua materi pelatihan telah dibukukan dalam bentuk modul. Setiap produk diberikan desain label dan kemasan yang menarik serta seluruh bahan dan alat pelatihan dihibahkan kepada mitra untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai sarana paket wisata edukasi pengolahan susu yang berkelanjutan.